Sabtu, 26 Januari 2013

PUISI PUISI KARYA SITI NOOR AMINAH



Puisi Puisi Siti Noor Aminah
Suara Karya - Sabtu, 19 Januari 2013

Di Pusara
Debu, ternyata
Yang melantunkan dedaunan gugur
Gelisah ranting-ranting
terasa pada siang
di pusara
Dengan dara dara menyapa,
menghampiri
Menjelma selendang ungu
Sedangkan aku di perbukitan
Menderu burung burung pipit

Ah, debu juga, ternyata
Yang mengabarkan kedatanganku
ke pusara itu
Siang jadi penuh arti

Dalam busukan kembang kembang
Penjaga makam
yang tidur akan bangun
Jika kuminta membersihkan debu

* Kendari, Januari 2012


Di Losari

Langit menggeliat tiba-tiba
Ketika azan mengalun
Di pantai Losari
Perahu yang berlayar ke langit
Tiangnya semakin membisu

Nelayan pemancing ikan
para pedagang makanan
dan minuman khas Makassar
Tak seluruhnya punya nestapa
Segalanya telah sempurna
Tapi serasa belum selesai

Sebentuk sujud memutih
Dan laut pun turun ke dasarnya
Bersama bintang bintang
Amboi, lihatlah itu
di sela-sela karang
Seekor cumi cumi dan anak gurita
Sedang meninabobokan matahari

* Makassar, Juni 2012


Tebar Cinta

Burung burung melayang
di kebun tropika
Terbang tak tentu arah mencari suaka
Binatang menggeliat dahaga
Tubuh bumi bergoyang kencang
Padang kosong semak ilalang
Berguguran sayap hutan
Telaga kerontang hampir telanjang

Kemarilah kawan,
Saksikan ini kehancuran
Bumi yang semakin tua
Pohon tumbang longsor datang
Tanah berubah sahara
Panas membara udara khatulistiwa
Bumi dirusak nafsu serakah

Mari kawan,
Tebar cinta di tanah ladang
Menanam pohon di hutan
Mekarkan bunga bunga di taman
Sampai musim bersahabat
Dan bumi kembali sehat

* Makassar, Maret 2012


Sia Sia

Waktu,
Ternyata sia sia
Berusaha memisahkan kita
Dari rindu dan cinta
Ruang,
Akhirnya putus asa
Membatasi getaran

Tapi gelombang sampai juga
Mengukir kata
Lorong waktu sepanjang ruang
Kita jelajahi
bersama bayang bayang

Walau ada catatan terbuang
Interupsi sang petualang
Kita tiada pernah peduli
Karena cinta
tak mengenal dimensi

* Kendari, April 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar