![]() |
Rhoma Irama in action |
JUMAT, 25 JANUARI 2013 - 09:26 WIB - KAPANLAGI.COM - Aksi pornografi dan pornoaksi menjadi momok
bagi masyarakat, salah satu media yang dianggap ikut berperan adalah televisi.
Karenanya sebagai pemangku adat dan budaya ketimuran, beberapa tokoh vokal
menyuarakan hal tersebut. Pedangdut Rhoma Irama,
salah satu di dalamnya.
Rhoma
mengatakan bahwa televisi lebih berpengaruh daripada film-film yang ada di
bioskop. Karena tontonan televisi tidak hanya bisa diakses oleh orang dewasa,
tapi juga anak dan remaja.
"Makanya kami mengajak berantas
pornografi. Memohon kepada Menkokesra juga. Dari PAMMI dan KPI telah membuat
MoU, untuk sungguh-sungguh batasi pornografi di TV," ucap Rhoma di
acara Ulang Tahun dan Aksi Peduli Amal DPC PAMMI Jakarta Selatan, Rabu (24/1).
Rhoma
yang menjabat Ketua Umum PAMMI (Persatuan Artis Musik Melayu-Dangdut Indonesia)
ini menghimbau kepada para penyelenggara acara dangdut khususnya, baik on air
maupun off air untuk mendapatkan rekomendasi dari PAMMI selaku organisasi yang
menaungi pedangdut setanah air.
"Setiap penampilan artis
dangdut Indonesia harus sesuai dengan rekomendasi PAMMI. Dengan demikian kami
bisa mengawal, dan jadi manfaat bagi agama, bangsa dan negara," tukas pria
yang tiga periode menjabat Ketua PAMMI tersebut. (kpl/ato/dar)
"Setiap penampilan artis dangdut Indonesia harus sesuai dengan rekomendasi PAMMI. Dengan demikian kami bisa mengawal, dan jadi manfaat bagi agama, bangsa dan negara," tukas Rhoma, yang tiga periode menjabat Ketua PAMMI tersebut.
BalasHapusIya biar penampilan penyanyi dangdut gak norak dan seronok, setuju bang haji Rhoma Irama!
BalasHapus